DO YOU WANT TO BE “ WINNER” OR “ LOOSER” MARKETERS


Tahun 2015 kini sudah mulai memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)  dimana  pola persaingan antar negara – negara ASEAN akan semakin terlihat dan kompleks .  terjadinya pasar tunggal berdaya saing tinggi , semakin meratanya pembangunan ekonomi dan terciptanya hubungan terintegrasi dengan masyarakat global sehingga situasi ini mengharuskan para pemasar bukan hanya semikin kerja keras namun harus mejadi “smart worker” dalam memasarkan suatu produk khususnya produk-produk dalam negeri dimana akan semakin bersaing di pemasaran global dan nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

Pemasaran pada era MEA ini akan semakin terlihat bahwa pemasar impor semakin handal dan mengerti seluk beluk kondisi pasar Indonesia terbukti dengan banyaknya brand-bran luar negeri yang mampu membujuk peritel di Indonesia dari pada pemasar dalam negeri. Bisa saja diprediksi, bila kita melihat kondisi pasar Indonesia yang “ luar negeri minded” ini dibaca oleh pemasar luar negeri dan bisa saja kepercayaan peritel dalam negeri terhadap pemasar dalam negeri pun semakin kian terkikis.

Bukan hanya dari sisi produk , namun bila ditinjau dari sisi “ Place” atau distribution pun semakin hari semakin menguasai pasar bahkan orang Indonesia sendiri kini mau membantu sehingga mempermudah proses barang-barang impor dengan mudah sampai ditangan konsumen Indonesia.

Seiring dengan semakin berkembangnya dari sisi “ Promotion” dengan mengguanakan media  internet dan berbentuk  digital sehingga  tidak hanya mengandalkan traditional advertisment sebagai materi promosi utama meskipun tidak dapat dipungkiri masih digunakan hingga saat ini.  Digital Marketing pun kian marak dan berkebang pesat di Indonesia hal ini dikarenakan dalam sebuah laporan Nielsen , 66 % atau lebih dari setengah populasi di Indoesia terhubung secara Online. Kondisi Ini berpengaruh terhadap c ara melakukan komunikasi pemasaran yang kian marak dan menawarkan berbagai macam pilihan dan marketers hanya perlu memahami karakter terkini dari target audience nya  tentunya pasar lokal pun akan benar benar dipelajari karakternya oleh marketer dari luar negeri. Profesi marketer adalah salah profesi yang membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan pasar lokal. Ini jelas akan menjadi kelebihan dari setiap marketer di negara masing-masing Lihat saja berapa banyak orang luar yang berani melakukan investasi di Indoensia sehingga hal ini harus menjadi concern dari bangsa Indonesia sendiri untuk mempersiapkan diri dengan mempercepat laju ekonomi mengingat Indonesia sendiri dapat dikatakan sebagai peringkat tertinggi di ASEAN secara pertumbuhan disamping itu pertumbuhan kelas menengah pun semakin pesat sehingga sumber daya mansusia memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesejahtraanya ( Anthony Giddens , 2011 dalam Aruman , Marekting communication Mix , Edisi Mei 2014; 39)

Industri kreatif tentunya memiliki potensi untuk dapat bersaing di era MEA sebagai salah satu industri yang memiliki daya saing baik sebagai kombinasi antara telenta SDM di Indonesia dengan budaya lokalnya yang mengakar kuat sehingga industri kreatif menjadi salah satu industri yang mampu sustain di era MEA sekaligus melakukan ekspansi. Melalui kondisi ini, marketers lokal harus mampu melihat situasi ini menjadi sebuah peluang dalam pemasaran.


Leave a Reply