Sepuluh Tantangan Branding


Aaker (2014, 285-287) dalam bukunya Aaker on Branding dan dijelaskan kembali dengan pemahaman penulis menjelaskan bahwa dalam melakukan aktifitas branding, ada baiknya perusahan-perusahaan melakukan:

  1. Memperlakukan brand sebagai asset

Tantangan dan tekanan dalam kompetisi mengharuskan pemilik brand melakukan taktik dalam hal penjualan. Boleh boleh saja namun jangan melupakan brand sebagai asset yang memang harus dijaga.

  1. Memiliki visi yang menarik

Perlunya visi yang mencerminkan perbedaan dan diselaraskan dengan pelanggannya. Tentunya bukan hanya visi yang tekesan menarik namun harus bisa diaplikasikan dan mampu menembus waktu yang selalu berubah. Visi juga harus mampu daplikasikan dengan dalam konteks konteks yang beragam baik itu online dan offline. Pada akhirnya visi harus mudah dikomunikasikan.

  1. Menciptakan subkategori baru

Brand harus bisa memperpanjang asset nya dengan mengembangkan inovasi-inovasi baru. Hal ini membutuhkan inovasi yang substansial atau transformational dan kemampuan baru untuk mengelola persepsi dari subkategori

  1. Menhasilkan terobossan brand-building

Brand harus mampu menghadapi persaingan persaingan yang kompetitif dengan membuat ide ide yang bisa dikomuikasikan untuk menghidupkan visi brand.

  1. Meraih komunikasi pemasaran terintegrasi (IMC)

Menggunakan promotion tools seperti periklanan, sales promo, Public Relations, Digital Marketing dan personal selling harus bisa berjalan dengan terintegrasi terutama secara pesan komunikasinya.

  1. Menemukan strategi Digital

Dunia digital merupakan arena yang rumit, dinamis dan membutuhkan kerangka piker yang berbeda dikarenakan mengendalikan dunia digital penuh dengan tantangan.

 

 

  1. Membangun brand secara internal

Bila “people” dalam perusahaan tidak mengerti visi brand maka akan sulit melakukan kegiatan IMC

  1. Mempertahankan relevansi brand

Dalam mempertahankan relevansi brand diperlukan pengetahuan tentang pasar. Hal ini dikarenakan pasar selalu berubah seperti semakin sedikit pelanggan membeli apa yang ditawarkan brand, munculnya alasan untuk tidak membeli dan kehilangan energy untuk membeli bila mereka semua terpengaruh karena performa brand.

  1. Menciptakan strategi portfolio brand

Brand membutuhkan peran dan visi yang didefinisikan dengan baik dan mendukung peran tersebut. Perlunya sebuah brand menunjukan perbedaanya dengan brand lain dan energy brand harus diciptakan dan dikelola dengan baik.

  1. Memungkinkan peningkatan asset brand

Brand harus menciptakan pertumbuhan dengan memungkinkan penawaran baru kepada masyarakat dengan memperpanjang brand ( brand extension) secara vertical atau didalam kelas produk lain sehingga menambah nilai eksternal dan internal.


Leave a Reply