POSITIONING VS CLARIFYING


Seperti yang kita kenal , positioning merupakan persepsi konsumen mengenai brand kita ketika mereka mendengar mengenai brand kita sehingga mereka bisa membedakan antara brand kita dengan brand lain. Dengan kata lain Positioning bisa menjadi USP ( Unique Selling Preposition) karena keunikannya selain menjadi pembeda kadang bagi beberapa brand bisa menaikan kredibilitasnya. Dengan kata lain, positioning dibangun sebagai pencitraan di benak konsumen.

Bila AirAsia mengatakan dirinya sebagai “low cost career”  maka ia benar benar sedang menunjukan kepada masyarakat bahwa bisa terbang kemana pun dengan harga yang terjangkau dibandingkan kompetitor. Ketika ia berani memposisikan dirinya sebagai LCC- Airlines maka sesungguhnya ia sedang berusaha untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan sebagai maskapai berbiaya murah. Maka kerja marketers disini tidaklah mudah, penerbangan identik dengan keselamatan sehingga disamping harga murah pastinya harus membangun kepecayaan untuk terbang bersama maskapai ini sehingga LCC bukan berati “ menggadaikan nyawa” namun merupakan posisi sebuah merek di benak pelanggan dimana adanya penciptaan suatu “beeing Startegy” dalam benak pelanggan dan menjadi leader dalam kelasnya.

Bagi treatmen di dunia cyber positioning tidak diperlukan lagi, namun clarifying pada confirmed community sehingga harus mampu menjawab “ who we are”  and “ what is our colour” sehingga memperjelas makna pada suatu komunitas sehingga akan berjalan sendirinya diantara komunitas itu sendiri sehingga marketers harus mampu menciptakan clarifying secara horizontal.

Didalam bukunya Harmawan Kertajaya , The new wafe marketing disebutkan mengenai “ Clyrifying your pesona” dalam buku tersebut membahas tentang “Mac VS PC”  bahwa iklan tersebut tidak masuk ke Indonesia namun bisa dilihat di Youtube. Ketika memasukan kata kunci “Mac vs PC” maka anda akan mendapatkan puluhan klip yang bisa dilihat. Sebenarnya iklan ini sederhana , unik dan kreatif karena menggambarkan sosok Bill Gates dan Steve Job sebagai pemimpin dari 2 karakter ini meskipun ditampilan dengan gaya yang berbeda dengan konten yang lucu misalnya pada versi “virus” PC guy digambarkan sedang tekena demam dan mengingatkan Mc Guy agar menjauhinya sembil berkata “ Ada 114 Ribu virus yang dikenal untuk PC “ Mac  menjawab “ Bahwa virus yang menyerang PC tidak akan mempengaruhinya . PC Guy yang sedang demam akhirnya jatuh ke lantai. Ini menggambarkan sebuah situasi “ Crash” pada PC bila terkena virus.

Melalui iklan ini mengingatkan bahwa sebuah brand bukan sekedar menciptakan tagline namun harus memperjelas karakter dari brand tersebut maka dari itu Hermawan Kertajawa menyebutnya sebagai “ Clarifying your pesona” . Hal ini harus mulai dilakukan oleh marketer karena akses akan membuat pelanggan dengan mudah mencari tahu apa yang di klaim dari produsen misalya ke blog-blog , review brand melalui sosial media sehingga mereka bisa tahu tanggapan dari mereka yang telah lebih dulu engage dengan brand tersebut. Hermawan pun menjelaskan bahwa positioning disini semakin generik sehingga pelanggan sulit membedakan antara positioning sebuah brand dengan brand lainnya karena kondisi saat ini pelanggan sudah dikepung dengan banyak brand sehingga perlunya claryfing dimana mendukung apa yang sudah ditanamkan pada persepsi konsumen dengan suatu kenyataan atau fakta sehingga mengkomunikasikannya dengan jelas hal ini seperti kasus “Mac VS Pc”


Leave a Reply