Periklanan Era Cyber


Kini iklan sudah banyak muncul bukan hanya lewat televisi ataupun media cetak. Tetapi sudah menyebar pada media online yang berkembang di era digital ini. Teknologi yang berkembang, membuat brand atau satu bisnis mengikuti perkembangan jaman. Pengguna media digital termasuk internet semakin meningkat. Hal ini juga menyebabkan perubahan dari cara menonton tv, mendengarkan music dan membeli sebuah barang.  Hal ini dimanfaatkan pula oleh pebisnis untuk melakukan kegiatan periklanan.

Secara tradisional . 70 persen bahkan lebih pendapatan media berasal dari iklan namun terjadi pergeseran akibat transformasi ke dunia digital. Perkembangan teknologi komunikasi kini merubah cara marketers beriklan. Dalam bahasan kali ini, akan membahas periklanan dengan media cyber namun tidak meninggalkan elemen-elemen secara tradisional namun akan dikaitkan dengan kondisi terkini dan melihat perilaku pengkiklan pada era cyber.

Bila kita membuka media sosial seperti youtube, facebook , twitter , instragram atau path mungkin sudah tidak asing lagi kini marketers menggunakan media-media tersebut untuk berkomunikasi dengan target audiencenya. Pendekatan conversational dengan audience dan membuat intimacy sangat terlihat. Sebut saja iklan pop up. Markertes kini sudah tidak canggung lagi melakukan pendekatan secara comunitzation.  Tanpa disadari ketika kta membuka internet , kita ternyata diterpa oleh pesan-pesan iklan.

Digital media advertising adalah merupakan  sistem periklanan berbasis network dengan tujuan untuk mengubah media promosi kuno ke media promosi digital. Hal ini tentu saja sejalan dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang sangat pesat yaitu teknologi internet.  Di era digital ini, Ada beberapa media yang digunakan sebagai tempat melakukan promosi atau iklan tersebut seperti yang kita ketahui ada facebook, twitter, situs web dan masih banyak lagi alternatif lainnya. Jika kita masuk akun facebook terkadang kita juga akan melihat beberapa iklan yang biasanya muncul di layar kanan yang menawarkan berbagai produk. Sering hal ini disebut sebagai ‘iklan ganggu”. Sistem periklanan seperti itulah yang dinamakan dengan digital media advertising dengan memanfaatkan media promosi digital.

Periklanan di dunia cyber dapat dikatakan juga sebagai periklanan digital yang mana diperkirakan akan bertumbuh dengan pesat dan menjadi pilihan pengiklan mengingat semakin berkembangnya perangkat mobile sekalogus konten berbasis digital seperti :

Click through Rates

Jenis ini dapat mengidentifikasi pengunjung yang memilih suatu iklan dan selanjutnya pengiklan dapat mengiklankan produk mereka terhadap pengunjung tersebut dengan skala yang lebih besar

Click trough rates ini dapat digunakan pada jenis-jenis iklan :

Web Video ads

Untuk berkomunikasi yang bersifat Horizontal ini juga tak luput dari ilmu-ilmu pada dunia periklanan secara tradisional misalnya efek pengambilan gambar , pesan yang disampaikan dan appealing point yang digunakan. Tentu saja perlakuan periklanan di dunia cyber tidak bisa disamakan dengan periklanan tradisional. Kita ambil contoh iklan pada youtube. Ketika anda buka youtube, kadang merasa terganggu dengan harus menunggu iklan-iklan selama kurang lebih 10 hingga 15 detik  yang akan  muncul sebelum film yang anda tuju diputar. Ini menandakan bahwasannya banyak teknik teknik yang dilakukan secara tradisional tidak dapat diaplikasikan ke dunia digital. Namun pada kenyataannya masih banyak yang memperlakukan iklan di youtube sama dengan TVC secara tradisional . Alhasil selama 10 hingga 15 detik brand yang dimaksud tidak sampai ke benak konsumen.

Banyak marketers tidak memperhatikan hal ini, apa mungkin karena keterbatasan biaya produksi dari klien atau memang ada faktor lain sehingga kurang memperhatikan perilaku konsumen ketika mereka bersentuhan dengan dunia cyber. Hal yang perlu menjadi perhatian para marketers adalah bagaimana dapat membuat audience nya sadar terhadap merek sebelum mereka melewati iklan tersebut. Apa yang harus diperhatikan oleh marketers ketika hendak membuat video ads adalah sebagai berikut :

  1. Perhatikan konten

Konten menjadi hal yang sangat penting untuk tratment periklanan di dunia digital. Tentunya perlakuan video sebagai TVC berbeda dengan video untuk social media treatment seperti youtube.

  1. Pastikan brand sudah terlihat sebelum masa “lewati iklan”

Keterbatasan waktu untuk melewatkan iklan harus menjadi pertimbangan markters bagaimana audience sudah menangkap pesan periklanan sebelum mereka melewati iklan. Bagaimana menyampaikan Brand dalam 5 detik pertama sebelum skip.

  1. Gunakan stategi yang tepat

Bedakan treatmen TVC dengan Video Ads, pastikan audience terlebih dulu mengetahui brand apa yang sedang mereka lihat. Ingat ! siapa  yang perduli dengan konten iklan, audience mempunyai perhatian dan ingatan yang selektif. Tidak ada yang mau membaca adverising , orang hanya suka membaca apa yang membuat mereka tertarik meski kadang itu adalah advertising

“People dont care too much about advertising:

“Nobody Read advertising , people read what interested them. And Sometimes its an ads” Howard Gassage, Freeman Mander and Gossage”


Leave a Reply