Brand Activation sebagai Fungsi Marketing Communications


Brand harus didukung dengan kegiatan Marcomm untuk mendapatkan konstruksi sosial untuk bisa menjadi brand yang kuat dibenak konsumennnya. Brand itu sendiri merupakan produk pesan sehingga akan menjadi suatu kolaborasi apik dengan aspek komunikasi. Brand activation merupakan suatu tindakan dari sebuah program marketing communications dimana melalui sebuah kegiatan Brand Activation maka Marcommers Akan mempunyai peluang untuk:

  • Melakukan komunikasi secara langsung dan interaktif dan dapat menyampaikan posisi perusahaan atau produk ke target pasar.
  • Menghilangkan distorsi pesan
  • Meningkatkan arti penting sebuah brand
  • Membantu merevitasisasi brand , merubah citra kolot menjadi modern
  • Menimbulkan wawasan pelanggan sebagai orang yang berinteraksi dengan merek
  • Menggugah emosi , memberikan hiburan, meningkatkan penjualan dan meningkatkan loyalitas

Dalam proses komunikasi brand, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian diantaranya:

  1. Pertama, sudah pada tahap mana branding tersebut?
  2. Apakah brand sudah pada tahap dikenal (aware)
  3. Bagaimana tahap pemahaman konsumen tentang arti brand tersebut
  4. Apakah konsumen sudah sampai tahap menyukai, atau tahap mencintai atau loya?

Sudah selayaknya marcommers memiliki aktivitas branding yang disesuaikan dengan communication objective tersebut diantaranya:

  1. Building brand Awarenss

Apabila brand belum terlalu dikenal oleh masyarakat, maka marcommers harus focus pada brand awarenss building dalam kegiatan branding nya. Hal yang biasa dilakukan untuk membangun brand awarenss adalah dengan mengulang-ulang pesan atau Nama brand nya dalam kegiatan komunikasi pemasaran.

  1. Brand Knowledge

Brand yang sudah dikenal tetapi kurang pemahaman, berarti perlu kerja keras untuk menjelaskan apa yang bisa diberikan brand kepada konsumen.Brand yang sudah dikenal dan dipahami, harus dicarikan kegiatan yang akan meningkatkan minat mencoba atau membeli.Kegiatan ini sering disebut dengan istilah Brand Activation.

  1. Brand Liking

Brand yang sudah dikenal, dipahami belum tentu disukai oleh orang. Banyak factor yang dapat terjadi bila berkenaan dengan masalah suka atau tidak suka. Bisa saja karena mereka kurang dikomunikasikan mengenai value sebuah brand.

  1. Brand Preference

Setalah orang menyadari, mengenal hingga taraf menyukai sudah dilalui masih saja ada kendala, apakah brand tersebut akan menjadi pilihan utama di benak konsumen. Marcommers harus menyadari bahwa kegiatan branding harus lebih mengutamakan value dan pesanya mampu membuka pikiran konsumen untuk mempunyai alasan mengapa mereka harus memilih brand dan produk anda.

  1. Brand Loyalty

Ini adalah tahapan yang disebut dengan proses pembinaan loyalitas brand. Pada tahap ini, brand sudah bisa dikategorikan sebagai strong brand.  Proses branding haruslah kontekstual, disesuaikan dengan situasi brand dan tahapan pencapaiannya.

Pendapat lainnya dikemukakan oleh Siregar (2011), selaku Ketua Pengembangan Brand Activation PPPI Pusat/ Business Strategy Director RAPP,dimana brand activation merupakan suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk menarik hati konsumen dengan berbagai saluran komunikasi yang terintegrasi, seperti TV, radio, cetak, internet, event, SMS, social media,dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan untuk mengubah perilaku konsumen dalam mempertahankan loyalitas konsumen terhadap suatu brand dan membantu produk tersebut dalam memperluas pasar. Brand activation mengandung pesan komunikasi untuk take to action ataupun pesan komunikasi yang bersifat call to action message. Dari pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa brand activation merupakan suatu kegiatan komunikasi atau interaksi marketing yang terintegrasi (IMC) antara brand dan konsumennya yang dibalut dengan konsep kreatif yang bertujuan agar brand dapat selalu dekat dengan konsumennya.


Leave a Reply